Pempek Palembang
Kisah Pempek yang Merantau * Pempek Palembang. Penganan yang satu ini semua orang tentu kenal. Apalagi, Anda tak perlu jauh-jauh pergi ke Palembang untuk mendapatkan si putih kenyal yang satu ini. Cukup pergi ke luar sebentar, lalu cari penjual yang bertuliskan "pempek Palembang”.
Namun, apakah rasa pempek Palembang yang dijual di daerah Anda sama dengan yang di daerah asal? Wah, belum tentu. Apalagi, jika pempek yang Anda beli harganya sekitar Rp 1.000- Rp 1.500. Bentuknya memang mirip dengan pempek yang asli, tetapi isi dan rasa biasanya beda.
Ya, ada harga, ada barang. Jika Anda benar-benar ingin merasakan pempek yang rasanya sama seperti yang asli, ada tiga opsi yang dapat dilakukan. Pertama, pergi sendiri langsung ke Palembang. Kedua, titip teman yang akan pergi ke Palembang. Ketiga, cari penjual yang benar-benar menye-diakan pempek asli Palembang.
Pesona
Fenomena pempek Palembang yang melanglang buana memang menarik. Hal ini menjadi bukti bahwa tak hanya manusia yang bisa pergi merantau, tetapi pempek pun bisa!
Sulit rasanya berkata tidak, ketika di depan Anda tersaji pempek yang masih hangat bercampur kuah dengan irisan mentimun yang menggoda. Ya, itulah pesona sebuah pempek. Rasanya yang gurih berpadu rasa ikan yang aduhai membuat penganan yang satu ini menjadi favorit banyak orang. Apalagi, jika kuah cukanya pedas-pedas liar, wah, sung-guh mantap.
Namun, berhubung harga cabai yang sedang membumbung tinggi, rasa cuka yang pedas mungkin sulit Anda dapatkan. Apalagi, kini ada lelucon yang berkata, "salah satu indikasi seseorang itu kaya atau tidak bisa dilihat dari jumlah cabai yang terselip di giginya”.
Kembali ke kisah pempek yang merantau, hal ini bisa jadi menjadi tonggak dasar bisnis di daerah bisa sangat menguntungkan. Terbukti, banyak merek di daerah yang bisa merantau ke luar pulau, bahkan hing-ga ke luar negeri.
Tak percaya? Sebut saja Rumah Makan Padang. Ya, rumah makan yang satu ini juga fenomenal. Tengok saja di dekat kantor atau rumah Anda, apakah ada rumah makan yang satu ini? Kemungkinan besar iya.
Rumah makan yang satu ini juga bisa dikatakan fast food-nya Indonesia. Anda tinggal pesan nasi beserta lauk-pauk, voila, nasi padang pun siap dilahap bersama kuah dan bumbu khasnya,
Keuntungan
Berawal dari bisnis di daerah, kini memang semakin banyak makanan yang sanggup berkelana hingga ke mana-mana. Sebagai informasi, paling tidak ada dua keuntungan berbisnis di daerah.
Pertama, daerah memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Mis-alnya, potensi budaya baik makanan, kesenian, maupun kerajinan. Kedua, dilihat dari segi lokasi, berbisnis di daerah menyimpan peluang sukses yang lebih besar. Hal ini berdasarkan pertimbangan di daerah, pilihan konsumen terhadap sebuah merek masih kecil. Artinya, persaingan masih belum terlalu besar.
Apalagi melihat keuntungan dari kebijakan otonomi daerah yang men-ciptakan peluang semakin bertum-buhnya perekonomian di daerah. Tak heran jika cukup banyak orang yang memilih untuk pulang kampung membangun dan mengembangkan daerah asal.
Melihat potensi mengembangkan bisnis di daerah yang cukup besar, tak ada salahnya juga jika Anda coba membuka usaha di daerah asal. Siapa tahu jika usaha sukses, Anda tinggal mewaralabakannya kepada orang lain hingga ke berbagai penjuru.
Tidak ada komentar: